nusakini.com--Pemberhentian dan pelarangan penempatan tenaga kerja (domestic worker) ke negara-negara kawasan Timur Tengah membawa dampak positif. Saat ini negara-negara di wilayah Timur Tengah seperti Kuwait mulai melirik tenaga kerja professional Indonesia terutama di bidang minyak dan gas.  

"Banyak peluang di minyak dan gas," ujar Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Tatang Budie Utama Razak, saat berkunjung ke Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, Jakarta Selatan, Jumat (17/2). 

Tatang mencontohkan, tahun lalu Kuwait membutuhkan 2600 tenaga kerja profesional. Namun pihaknya baru bisa memenuhi 15 persennya saja. 

Untuk itu, ia menjalin komunikasi langsung dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri untuk menyikapi hal tersebut. "KBRI terus meningkatkan diplomasi ekonomi dan perlindungan (warga negara Indonesia di Kuwait)," katanya. 

Merespon laporan tersebut, Menaker Hanif akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian/lembaga terkait untuk memaksimalkan peluang penempatan tenaga kerja formal ke Kuwait.  

Selain itu, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional, pihaknya tengah mengenjot peningkatan akses dan mutu pelatihan kerja. 

Pemerintah Indonesia juga terus mencoba menjalin hubungan baik dengan negara-negara sahabat dalam upaya menjalin investasi pelatihan kerja.  

Dengan masuknya investasi pelatihan kerja di Indonesia, diharapkan tenaga kerja yang dilatih bisa langsung terserap pasar kerja karena sesuai dengan kebutuhan negara yang melakukan investasi pelatihan.(p/ab)